Friday 30 January 2015

“ 2 "

“2 (Dua Kata, Dua Hati, Dua Cinta, Dua Jiwa)”
(Tak Selamanya Kita Sehati)”
By: Rey Samudra

    Ini bukan pertama kalinya aku kehilangan sesuatu yang disebut cinta oleh kebanyakan orang. Meski tak sering, namun paling tidak, hingga umurku segini kuhitung sudah lima kali aku jatuh hati pada seorang perempuan. Sebut saja namanya Indah, Anita, Nayla, Sekar dan yang terakhir adalah Ahsa. Dari kelima gadis ini, Ahsa adalah yang paling istimewa dan memberi kesan yang mendalam padaku. Selain manis, ia juga cerdas dan multi talenta. Dan yang terpenting, dia juga seorang musafir kata yang tak jauh-jauh dengan kata. Bahasa kerennya, siapapun yang berkecimpung di dunia ini seringkali disebut sebagai pujangga. Inilah yang membuatku hampir tergila-gila padanya. Ahsa, memanglah musafir kata yang menawan.
***
                Siang ini, sungai mungil yang ada di belakang rumah Nilam mengalir dengan lancarnya. Nilam adalah sepupuku. Dan saat ini, aku tengah mengisi waktu liburku dirumahnya. Disinilah, ya disini, awal mula aku mengenal Ahsa. Nilam jugalah yang memperkenalkanku padanya. Pada dunia kata yang tak terhingga artinya itu lewat sebuah forum atau group penyair tanah air lewat jejaring sosial. Aku masih ingat sekali, ketika itu aku masih dengan culunnya membaca setiap postingan para member dengan karya-karya mereka. Awalnya memang biasa saja, namun entah mengapa tiap kali menikmati karya Ahsa, aku seolah dibawa ke dunia lain yang aku tak tau apa namanya. Aku mendadak menjadi puitis dan menulis berposting-posting status di jejaring sosial. Itu semua karena Ahsa.

                “Hhh… bukankah ini cukup terik, Ardan?” Ujar Nilam padaku, yang saat ini tengah duduk ditepi sungai. Terlihat ia berusaha menyeka keringat yang terus menetes di keningnya. Tampak sekali kalau ia merasa gerah dan sesekali pula ia mengibas-ngibaskan sapu tangan. Berharap gerahnya sedikit berkurang.
                “Iya.” Jawabku seadanya
                “Sepertinya akan segera turun hujan, Ardan. Sebaiknya kita pulang saja. Kalau tidak, kita bisa bermalam dirumah pohon yang ada di tepi sungai ini.” Terang Nilam berusaha mengajakku untuk pulang. Namun aku masih ingin disini. Menikmati, memandang air yang mengalir.
                “Dirimu pulang saja dulu, Nilam. Nanti aku menyusul!” Ujarku padanya sembari menepuk-nepuk bahunya.
                “Baiklah kalau begitu. Tapi jangan terlalu berlama-lama disini, Dan. Nanti dirimu kesambet setan cantik pula hehehe” Nilam cengengesan. Jelas sekali ledekannya sengaja ia lakukan. Terlebih setelah berkata seperti itu ia langsung saja menjauh pergi. Ah, Nilam memang sepupuku yang selalu ceria.
***
                Pagi ini suasana sangat sejuk, karena baru saja hujan turun cukup deras. Kini yang tertinggal adalah sisa-sisa hujan yang berbentuk seperti se-pasukan gerimis yang turun bertubi-tubi. Sedang aku masih saja terpaku di dalam rumah pohon yang tingginya kurang lebih sekitar tiga meter dari permukaan tanah ini. Rumah pohon ini berdiri kokoh, dengan atap dan dinding yang kokoh pula. Sehingga aku tak akan merasa khawatir kehujanan. Kulayangkan pandanganku ke sekeliling. Dengan berbekal jaket seadanya aku menikmati hujan kali ini. 

                Hem, hujan memang memiliki banyak arti bagiku. Entah sudah berapa kali aku harus kehilangan orang yang aku sayangi dalam kondisi cuaca tengah hujan. Namun sering pula moment indah aku rasakan ketika hujan. Salah satunya ketika aku sedang jatuh cinta. Yang terngiang dipikiranku adalah tulisan-tulisannya. Tulisan Ahsa yang akhir-akhir ini membuatku bertanya-tanya. Dan kiranya hujan kali ini adalah saksi akan patahnya hatiku padanya. Gadis menawan itu.

Postingan pertama,
“Seperti sekumpulan puzzle aku menyaksikanmu dari kejauhan, kekasih. Menikmati karyamu yang membuat hatiku bermekaran dan jantungku pun berdegup kencang karenanya. Ah, kau lagi-lagi mengeluarkan jurus terbaikmu. Lantas, dimana aku harus mencari sebuah kata yang hilang saat denganmu…”

Postingan kedua,
                “Betapa bahagianya aku membaca surat terakhirmu. Tak kuasa aku menahan linangan airmata haruku sendiri malam ini, kekasih. Kata itu begitu indah dan aku merasa utuh. Utuh menikmati ketulusanmu yang aku tau hanya untukku. Dengan itu aku semakin mengerti makna terpisahnya kita selama dan sejauh ini. Dan aku menikmatinya, kekasih. Semoga perjumpaan kita nanti adalah perkabulan dari do'a-do'a kita, kekasih. Disaat itulah kita bisa menikmati kebahagiaan bersama-sama.”

Postingan ketiga,
“Tik tak tik tak… Jarum dari jam dinding setia berdetak mengiringi tarikan nafas kita. Pertanda kehidupan terus berlanjut. Lantas bagaimana dengan degup jantungmu? Jantungku? Jantung kita? Kita menerka-nerka dalam waktu, kekasih”.

Postingan keempat,
“Sepertiga malam yang sunyi. Ditemani suara nyamuk yang bertebangan kesana kemari tak henti. Di moment seperti inilah yang ingin nantinya bisa aku habiskan waktu denganmu. Dimana, disinilah romantisme dari peleburan segenap kerinduan kita berbaur, kekasih. Mungkin hanya hal yang sederhana, namun kekuatan cinta lahir darisana. Semoga...”

Postingan kelima,
“Ingin saja tak cukup meyakinkanku tentang seberapa besar niatmu, kekasih. Terkadang butuh bukti untuk lebih meyakinkanku. Meski hanya sebuah senyuman sekalipun. Bukan dengan kata-kata yang bisa jadi bukanlah murni engkau tulis untukku. Karena kita sama-sama musafir kata yang berkutat dengan kata dan imaji. Percayalah, pengalaman mengajarkanku. Bahwa kata tak selamanya muncul dari kedalaman hati. Dan aku pernah mempercayai seseorang karena katanya, namun lantas ia berkhianat dan meninggalkanku tanpa kata pula.”

Postingan keenam,
                “Apa aku harus jujur padamu, lantas aku menorehkan kisah kita di lembaran daun jati? Percayalah aku ingin tapi tak ingin. Aku ingin engkau jujur, layaknya pucuk bunga Jambu yang gugur diterpa angin. Karena ini menyangkut dua kata, dua hati, dua cinta dan dua jiwa, kekasih. Dan aku ingin kau mengerti bahwa aku bukanlah seorang Siti Khodijah.”

                Kuperhatikan ada sekitar enam postingan yang berbeda darinya. Ahsa, musafir kata yang selama ini karyanya aku nikmati. Biasanya ia tak sekalipun menyentuh ranah ini. Ranah galau yang kebanyakan disebut orang. Namun kali ini rasanya bertubi-tubi ia curahkan kegelisahan hatinya. Lantas aku, bingung hendak berbuat dan bersikap apa. Secara jujur, aku memang jatuh hati padanya. Namun disisi lain akupun tak punya kuasa untuk jujur padanya. Sama seperti tulisan terakhirnya, bahwasanya ini menyangkut dua kata, dua hati, dua cinta dan dua jiwa.  Dan aku adalah pengangum karya-karyanya yang berharap bisa memilikinya.

    Dalam kasus ini, kalau tak salah terka, tentulah aku berada pada perahu yang berbeda dengannya. Ia telah menambatkan hatinya pada orang lain. Sedang aku, menyaksikan dan menikmati karyanya dari kejauhan saja cukup bagiku. Karena bagaimanapun, karya yang memiliki ruh akan tetap meninggalkan kesan, meski sang pemilik ruh meninggalkan dunia sekalipun. Ruh yang sebenarnya tengah aku cari, dan itu ada pada dirinya. Namun, ibarat kaki, ia tak akan seimbang bila hanya ada satu. Dan semua tak akan terasa indah bila hatiku tak sejalan dengan hatinya.       Toh, yang paling membuat kita nyaman adalah hati kita. Begitu juga sebaliknya.
***
               Aku akan terus berjalan, meneduhkan kenyataan bahwa engkau mungkin bukan tercipta untukku. Ahsa. Hanya saja aku tak ingin karam oleh pesonamu yang bisa jadi bukan utuh untukku. Biarkan apa yang ada padamu tetap menjadi milik alam, yang menyuarakan kehidupan. Yang jelas aku masih disini, mengejar sepintal benang hati yang masih basah terguyur hujan. 

    Entah hatiku harus dirampas paksa karena kisahmu, namun aku akan tetap menggenggam mimpiku. Karena titian kisahku akan terus berlanjut meski utuhku tak berperaduan.  Aku akan tetap melangkah meski engkau tak menganggapku ada, Ahsa. Telah kucari rindu dimatamu, walau nyatanya aku terlambat. Pesonamu telah pergi direguk cahaya bintang bersinar, dalam rasi kasih yang memabukkan. Yang jelas, sampai detik ini aku masih setia disini menunggumu. Menikmati karyamu dari kejauhan. Karena itulah caraku tulus memahami tiap untaian katamu. Dan temui aku dalam hatimu bila engkau siap. 

   Untuk seorang musafir kata yang aku kasihi. Ahsa, maaf aku jatuh hati padamu secara diam-diam. 

**********************************************************************

Cerpen ini di ikut sertakan dalam lomba Cerpen "Aku Jujur Padamu" dari fanspage Kinomedia
 

Thursday 15 January 2015

My Experience With Baidu UEC


Berbicara soal pengalaman tentu banyak sekali diantara kita yang memilikinya bukan?
Tak terkecuali dengan Rey. Dan kali ini Rey ingin berbagi pengalaman kepada kalian mengenai sejumlah moment indah saya bersama Baidu.

Awalnya saya mengenal Baidu juga ga sengaja. Waktu itu ceritanya PC dirumah kena virus, jadi coba cari antivirus yang aman dan cocok (maklum pc saya sudah tua). Dan ketemulah dengan Baidu. Disitulah awal mula saya mengenal Baidu dan selama ini merasa puas dengan aplikasi anti virusnya yang gratis. Tak lama setelah itu ga sengaja juga mampir ke salah satu web Baidu yang menawarkan pengerjaan tugas dengan iming-iming bisa reedem hadiah. Dan karena saya sudah menggunakan antivirus Baidu ya ikutan saja sehingga tidak sulit beradaptasi dengan berbagai tugas yang diberikan oleh pihak Baidu.

Masih ingat sekali ketika awal dulu tugas yang diberikan sangat minim, yang berujung pada lamanya penambahan kupon yang saya terima. Tapi ini masih wajar mengingat member juga masih sedikit sekali. Namun semenjak ada event Lucky Star, dengan secepat kilat saya dan teman-teman lainnya bisa memperoleh sejumlah kupon. Disinilah kehebohan Baidu mulai menyebar luas. Group Baidu uec yang tadi anggotanya tidak seberapa, dengan secepat kilat bertambah hingga ribuan. Detik ketika saya menuliskan postingan ini, tercatat anggota group 10.918 member. Luar biasa bukan.

Event Lucky Star yang meroket ini sempat membuat saya deg-degan juga. Tapi semangat saya lebih besar. Karena keseruan bersama teman-teman sangat terasa. Anehnya entah kenapa terbersit dihati untuk memperkenalkan Baidu lebih jauh kepada banyak orang. Dan event ini membuat kebanggan tersendiri bagi saya. Bukan hadiah yang saya lihat melainkan ada kebanggaan tersendiri bila bisa menjadi bagian dalam perkembangan dan kemajuan Baidu di Indonesia. Hadiah hanyalah bonus dari keikutsertaaan saya dalam kemajuan Baidu.

Sempat deg-degan juga ketika mendapat pemberitahuan kalau event ini belum diadakan untuk wilayah Indonesia. Namun karena keyakinan saya bahwa Baidu bukan scam, saya tekankan ke teman-teman untuk bersabar karena Baidu adalah perusahaan besar. Dan akhirnya pihak Baidu bersedia mengirimkan hadiah yang kami tukarkan lewat hasil event Lucky Star. Saya yakin karena melihat antusias orang Indonesia juga yang luar biasa. Dan saya boleh merasa bangga ketika iseng mampir ke Group Baidu yang ada di negera lain. Sangat jauh dari Group uec kita. Bravo untuk Indonesia.

Dan reedem hadiahpun saya terima setelah melewati beberapa proses tahapan. Dan hadiah itupun saya saya pajang di postingan blog saya di link beberapa bulan sebelumnya. Ceritanya sekalian promosi heehehe
http://perihutan1108.blogspot.com/2014/09/banjir-hadiah-dari-baidu-uec.html

Oh ya, seiring perkembangan, sempat was-was juga, apa member sebanyak ini akan terhandle semua mengingat adminnya waktu itu kalau tidak salah cuma satu. Karena saya punya waktu luang sesekali saya bantu jelaskan ke member yang baru bergabung mengenai prosedur Baidu dsb (karena saya yakin banyak juga yang menggunakan akun palsu demi mendapatkan hadiah) dan seiring perkembangan jaman terkuaklah akun-akun yang akhirnya di banned dengan adanya admin Group yang luar biasa. Grup pun makin lama semakin terlihat rapi. Suka pokoknya.

Selain bangga, saya sempat sedih juga ketika tau pihak Baidu akan mengadakan Party (pertemuan) di Jakarta. Dimana para member yang mendaftar akan dapat bertemu langsung dengan pengurus Baidu UEC yang datang dari China. Rasanya kayak lagu "Sakitnya Tuh Disini" karena jauh banget. Apalagi ketika melihat photo member lain yang datang ke Party. Tambah deh sedihnya hehehehe

Tapi yang jelas saya bangga, karena dari awal lounching saya sudah ada. Jadi tau banget seperti apa perkembangan dan perjuangan Baidu. Dan ada beberapa point yang saya garis bawahi, yakni:

1. Saya bisa memberi masukan ataupun usulan disetiap tugas atau survey yang ada, sehingga ini bisa menjadi pertimbangan Baidu dalam membuat aplikasi yang nantinya akan digunakan atau dibutuhkan oleh member khususnya dan masyarakat luas umumnya.

2. Lewat uji coba yang kami lakukan, kami bisa memberitahu kalau ada kesalahan atau kekurangan dari aplikasi. Sehingga nantinya ketika benar-benar louching, member atau siapapun penggunanya akan merasa puas. Dan bonus untuk kami adalah penambahan kupon atau point yang nantinya bisa di reedem dengan hadiah yang dipajang di web. Sekali lagi hadiah adalah bonus dari keikutsertaan kami dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Meski saat ini pc saya tidak bisa terselamatkan karena tegangan listrik dadakan ketika ada gardu listrik yang meledak. Namun dengan hp seadanya yang bukan android atau smartphone saya tetap bisa memantau perkembangan Baidu lewat group. Paling tidak sesekali bisa bantu menjelaskan ke member baru tentang kendala yang mereka hadapi. Atau sesekali menyempatkan diri nebeng online heehehe biar bisa ikutan mengerjakan tugas hehehe yang jelas saya menikmati moment bersama Baidu.

Dan untuk kalian yang juga ingin merasakan moment atau pengalaman indah seperti saya bisa langsung gabung di grupnya disini  Group Baidu UEC
atau gabung langsung di webnya
http://id.user.baidu.com/  ini bukan link referal lo? dan dengan senang hati saya akan mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di Baidu UEC. 

  

Wednesday 7 January 2015

Tips Membangun Rumah Murah dan Cepat




Berbicara tentang membangun rumah, saya yakin semua pemilik rumah yang sedang atau ingin membangun rumahnya pasti menginginkan bisa membangun rumah dengan biaya murah dan dengan waktu pembangunan yang cepat. Apalagi disaat kondisi ekonomi seperti sekarang ini, yang sedikit tidak tentu. Membangun sebuah rumah yang ideal dengan biaya murah terkadang tampak hanya seperti sebuah impian. Namun saya yakin itu bukanlah hal yang mustahil, yang penting anda tahu atau mau mencari berbagai informasi terupdate yang dibutuhkan. Karena banyak diantara kita terkadang sedikit salah ketika mengambil keputusan. Salah satunya adalah dengan tergiur oleh promo perumahan dengan harga dan cicilan murah. Akhirnya menyesal setelahnya. Lantas, daripada salah dan menyesal dikemudian hari, kenapa anda tidak mencoba untuk merancang sendiri rumah yang anda inginkan. Paling tidak penyesalan tidak akan datang belakangan karena semua adalah keputusan anda sendiri.

Saat ini banyak pilihan yang bisa dijadikan referensi anda untuk membangun rumah impian yang sesuai dengan keinginan anda ( misal dari Rumah Gedung Design Rumah Minimalis atau dari Furniture Design ). Mulai dari yang bergaya minimalis, modern bahkan tradisional pun ada. Tinggal bagaimana selera anda saja. Dan kali ini saya akan mencoba memberikan tips membangun rumah dengan menggunakan bahan bata ringan atau lebih dikenal dengan sebutan Hebel, Celcon dll sebagai bahan pengganti untuk bata merah yang selama ini sering digunakan oleh kebanyakan orang. (artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman tetangga saya sendiri ketika membangun rumah mereka sendiri) dimana bata yang mereka gunakan adalah bata yang mereka buat sendiri. Dan dalam waktu singkat rumah mereka sudah berdiri dengan kokoh dan siap huni.

Sebenarnya banyak komponen lainnya yang bisa saya tulis, hanya saja kali ini saya sengaja terfokus pada dinding (yang menggunakan bahan bata ringan). Karena setelah mencoba untuk search, ada beberapa kelebihan dari bata ringan yang bisa saya simpulkan, yakni:

*Bata ringan kononnya memiliki sifat yang tahan terhadap api atau tidak mudah hancur terbakar dan tahan terhadap cuaca ekstrim, sehingga sangat cocok bagi anda yang tidak ingin pusing soal perubahan cuaca.


*Karena berbahan dasar semen, maka bata ringan tentu lebih bebas lumut, jamur, ngengat, dan pengeroposan. Berbeda dengan bata merah yang terbuat dari tanah liat. Dengan bata ringan anda tidak akan pusing melihat dinding anda cepat berlumut, yang tentunya membuat pemandangan rumah anda menjadi kurang bagus.

*Karena dimensi bata ringan terbilang berukuran besar, tentu dapat membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan ketimbang ketika menggunakan bata merah yang ukurannya kecil. Jadi bisa lebih hemat waktu dan biaya (apalagi kalau ketika membangun anda menggunakan jasa tukang yang dibayar harian, tentu lebih irit dan uangnya bisa anda gunakan untuk kebutuhan lainnya). 

*Bata ringan juga kedap suara, sehingga cocok bagi rumah tinggal yang berlokasi di daerah perkotaan yang cenderung lebih bising. Ini sangat cocok bagi anda yang butuh ketenangan.  
 
*Permukaan bata ringan jauh lebih halus ketimbang bata merah sehingga terlihat lebih indah ketika anda belum sempat untuk memplesternya. Jadi kalaupun biaya sudah tidak ada, namun rumah anda tetap terlihat menarik.

 



Nah kira-kira itu beberapa kelebihan dari bata ringan yang bisa saya jadikan referensi untuk anda sebagai tips dalam membangun rumah yang murah dan cepat. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

 

Cara Cek Menu Catatan di Facebook Versi Terbaru 2020

Halo semuanya apakabar? Lama ya tak jumpa. Oh ya, kali ini Rey akan berbagi pengalaman dengan kalian mengenai kejadian yang baru saja Rey al...